Wacana

Merubah Paradigma Masyarakat yang Salah
bahwa "Pemilu sebagai Praktek Politik Uang"

Menurut lelaki yang telah mempunyai  1 orang anak ini, adalah menjadi kesulitan sendiri bagi setiap caleg yang akan mencari dukungan dari para konstituennya di lingkungan tempat tinggalnya.

Sudah menjadi pandangan umum, bahwa bila hendak menjadi seorang calon legislatif maka dia harus mempunyai uang yang banyak, karena dengan itulah dia bisa mendapatkan dukungan suara. Namun di sinilah letak kesalahan pendapat publik yang menyamaratakan semua caleg "harus" seperti itu dan harus pula bertemu dengan para konstituen yang akan menuntut sumbangan berupa uang dan materi.

Erwin justru menolak cara berfikir seperti itu. Dia beranggapan bahwa kesalahan paradigma di tengah masyarakat bagaimana seharusnya seorang caleg berkampanye dan mendapatkan simpati publik dengan harus sering dan banyak menggelontorkan uang. Erwin beranggapan, "Justru saya akan berjuang memberi penjelasan kepada masyarakat dan wargba saya, bahwa saya justru tidak akan melakukan politik uang seperti itu. Malah saya akan meminta bantuan dan dukungan bukan saja moril tapi materil jika diperlukan. karena apa? Jika nanti saya berhasil mendapatkan satu kursi, yang akan saya lakukan adalah membayar semua dukungan itu dengan membela kepentingan publik yang sekaligus juga konstituen saya dalam bentuk kebijakan peraturan daerah dan pengeluaran anggaran untuk kebutuhan sosial mereka secara langsung."

Erwin juga menambahkan, jika dia harus mengeluarkan banyak uang, dengan memberikan bantuan materi ataupun uang saat berkampanye, seolah saya sudah membodohi mereka karena pada akhirnya, saya akan berusaha fokus mencari ganti uang yang telah saya keluarkan pada saat kampanye. Kan ini justru sebuah kecurangan dan kesalahan fatal dari seorang wakil rakyat.

(under construction...)